Pelaksanaan kegiatan Prolanis di
Puskesmas Pesanggaran pada Hari Jum;at tanggal 5 Pebruari 2016 dimulai jam
06.00 wib, dengan serangkaian acara : Registrasi peserta, senam bersama
dilanjutkan pemeriksaan kesehatan yang meliputi pengukuran antrophometri
menimbang berat badan dan tinggi badan, pengukuran lingkar perut dan ditutup
dengan pemberian materi penyuluhan.
Dalam kesempatan itu dr. Y. Roni
Satrio selaku nara sumber menyampaikan beberapa materi yang salah satunya
mengenai pedoman
atau Sepuluh Petunjuk
Pola Hidup Sehat
atau dapat digunakan sebagai senjata untuk memerangi komplikasi Diabetes
Mellitus.
Apabila
SINDROMA-10 tidak dilaksanakan dengan baik, Diabetisi akan mudah mengalami
beberapa komplikasi akibat dari penyempitan pembuluh darah (aterosklerosis) antara lain
stroke, penyakit jantung koroner
= PJK (atau sama infark jantung), gagal ginjal kronik (nefropati diabetik), dan
selulitis-diabetik (gangren-diabetik).
Adanya Westernisasi makanan (seperti
fast food atau junk food) yang banyak mengandung banyak
kolesterol / lemakk jenuh,dan
tinggi kalori akan mempercepat terjadinya
aterosklerosis lebih-lebih apabila makanan tersebut dijadikan makanan sehari-hari.
Sepuluh
faktor penentu kualitas pembuluh darah yang dapat dikendalikan dalam
kehidupan
sehari-hari adalah GULOH-SISAR atau SINDROMA-10 yang merupakan
singakatan
dari :
G = Gula
U = Urat (asam urat)
L = Lemak (lipid, antara lain : lemak jenuh, lemak tidak jenuh, kolesterol,
trilgiserida,
kolesterol-HDL,
kolesterol-LDL)
O = Obesitas (berat badan berlebihan)
H = Hipertensi
S = Sigaret
I = Inaktivitas (kurang olah raga)
S = Stres
A = Alkohol
R = Regular Check Up.
(Baca
Selengkapnya : https://retnotbs.files.wordpress.com/2012/11/prof-askandar-garis-besar-pola-makan-pola-hidup-sbg-pendukung-terapi-dm.pdf).